Jauh kau,jauh dari kamu
Aku lebih dekat pada diriku
Amat jauh kau mengarah ke bumi
Aku kedalam,masuk kekal abadi
Surya-surya yang nanti kau lihat lagi
Adalah surya yang telah terlihat
Surya-surya baru yang bakal kulihat
Hanya menyala oleh roh yang murni
Wajah kita,andai kita nanti
Jumpa lagi,beda bicaranya
Rupamu bermukim di hatiku
Lupaku dalam hatiku
Dia yang tenang jika ku bicara
Dia yang penuh maaf jika ku mendekam
Dia yang berjalan di tempat aku tidak mengembara
Dia yang masih tetap berdiri jika aku mati…
Jumat, 20 November 2009
Tentang aku
Tinggalkan daku,nyanyian indah yang pernah terpercik dibibirku
Tinggalkan daku,para alat yang dilaraskan untuk nyanyian
Tinggalkan daku,air pancuran ditengah lembah kebahagiaan
Tinggalkan daku,taman-taman bersama padang-padang rumput
Tinggalkan daku,para lagu yang pernah dimainkan sulingku
Tinggalkan daku,pesta dikampung dan medan perlombaan
Tinggalkan daku,para domba dirayu pimping dengan tumbuhan
Tinggalkan daku,para gembala yang bergirang di tengah limbur
Mentari,Bulan dan Bintang telah pudar dipandangan
Aku ingin malam,menunggu malam yang telah luput
Biar antara kutub dan kutub aku tak kenal kesenangan
Biar segala yang dikasihi dan damba lenyap melarut
Tapi,wahai penderitaan cobalah daku indahkan
Dengan jalan membunuh kau akhirnya membekas daku
Tinggalkan daku,para alat yang dilaraskan untuk nyanyian
Tinggalkan daku,air pancuran ditengah lembah kebahagiaan
Tinggalkan daku,taman-taman bersama padang-padang rumput
Tinggalkan daku,para lagu yang pernah dimainkan sulingku
Tinggalkan daku,pesta dikampung dan medan perlombaan
Tinggalkan daku,para domba dirayu pimping dengan tumbuhan
Tinggalkan daku,para gembala yang bergirang di tengah limbur
Mentari,Bulan dan Bintang telah pudar dipandangan
Aku ingin malam,menunggu malam yang telah luput
Biar antara kutub dan kutub aku tak kenal kesenangan
Biar segala yang dikasihi dan damba lenyap melarut
Tapi,wahai penderitaan cobalah daku indahkan
Dengan jalan membunuh kau akhirnya membekas daku
Tentang aku
Haruskah kau datang memberi arti
Menepis sepi di relung hati
Bukan karena aku sangsi
Bukan karena tak ingin
Hanya sesaat kau hadir
Tinggalkan sakit
Haruskah ku melupakanmu
Menyesali semua yang terjadi
Bukan karena aku benci
Bukan karena ingkari
Getar yang tersisa kini
Tak akan pernah mati
Biarlah aku tetap merindukanmu
Menunggu hingga
Ku lelah di sepanjang hidupku
Menepis sepi di relung hati
Bukan karena aku sangsi
Bukan karena tak ingin
Hanya sesaat kau hadir
Tinggalkan sakit
Haruskah ku melupakanmu
Menyesali semua yang terjadi
Bukan karena aku benci
Bukan karena ingkari
Getar yang tersisa kini
Tak akan pernah mati
Biarlah aku tetap merindukanmu
Menunggu hingga
Ku lelah di sepanjang hidupku
Tentang aku
Khayalku ‘tuk milikimu
Asaku ‘tuk kau membalas cintaku
Impiku ‘tuk memelukmu
Doaku ‘tuk kau selalu bersamaku…
Kaena ada keajaiban
Saat apapun yang telah terjadi
Dikala kau dengannya
Bercanda tawapun dengannya
Aku akan tetap bahagia
Walau sakit terpendar di seluruh raga
Mengaliri lajur nadi…
Asaku ‘tuk kau membalas cintaku
Impiku ‘tuk memelukmu
Doaku ‘tuk kau selalu bersamaku…
Kaena ada keajaiban
Saat apapun yang telah terjadi
Dikala kau dengannya
Bercanda tawapun dengannya
Aku akan tetap bahagia
Walau sakit terpendar di seluruh raga
Mengaliri lajur nadi…
Tentang aku
Pelangi…
Cintaku padamu bagai pelangi
Yang selalu cerah dialam semesta
Penuh warna bahagiakan jiwa
Cintaku kan selalu
Seperti pelangi
Berseri dengan rajutan warna
Berkilau penuh kasih
Damakan hati…
Cintaku padamu bagai pelangi
Yang selalu cerah dialam semesta
Penuh warna bahagiakan jiwa
Cintaku kan selalu
Seperti pelangi
Berseri dengan rajutan warna
Berkilau penuh kasih
Damakan hati…
Tentang aku
Mengapa kesendirian selalu terasa mengerikan?
Bukankah kita lahir dan mati seorang diri?
Apakah karena kesendirian mengingatkan
Bahwa kitapun tak pernah memiliki diri kita sendiri?
Karena ada yang lebih berhak…
Bukankah kita lahir dan mati seorang diri?
Apakah karena kesendirian mengingatkan
Bahwa kitapun tak pernah memiliki diri kita sendiri?
Karena ada yang lebih berhak…
Tentang aku
Aku terlalu bodoh
Mencintaimu selama bertahun-tahun
Tak sedikitpun kau berikan setitik cinta untukku
Malah tanpa kau sadari,Kau telah melukai hati ini
Hati yang selalu berdentam kencang
Dikala sorot matamu tertanap pada retinaku
Saat senyummu membuatku terbayang dirimu
Kala kau ucapkan sepatah kata padaku
Namun,Kaupun telah menghancurkan itu semua
Menghancurkan mimpiku akan hadirmu
Merajam cinta yang tak akan mungkin
Pernah luntur walau tergores pisau berkarat sekalipun
Kuingin berteriak saat ku lihat kau bersamanya
Bertukar cinta hatimu dengannya
Tapi hanya hatiku yang bergemuruh
Melawan jutaan petir menyambar jiwa
Kupun tahan derai air mata
Agar aku terlihat tegar
Walau hati ini teriris pilu…
Biarlah kau bahagia denganya
Asal aku masih melihat senyum penghias wajahmu…
Mencintaimu selama bertahun-tahun
Tak sedikitpun kau berikan setitik cinta untukku
Malah tanpa kau sadari,Kau telah melukai hati ini
Hati yang selalu berdentam kencang
Dikala sorot matamu tertanap pada retinaku
Saat senyummu membuatku terbayang dirimu
Kala kau ucapkan sepatah kata padaku
Namun,Kaupun telah menghancurkan itu semua
Menghancurkan mimpiku akan hadirmu
Merajam cinta yang tak akan mungkin
Pernah luntur walau tergores pisau berkarat sekalipun
Kuingin berteriak saat ku lihat kau bersamanya
Bertukar cinta hatimu dengannya
Tapi hanya hatiku yang bergemuruh
Melawan jutaan petir menyambar jiwa
Kupun tahan derai air mata
Agar aku terlihat tegar
Walau hati ini teriris pilu…
Biarlah kau bahagia denganya
Asal aku masih melihat senyum penghias wajahmu…
Langganan:
Postingan (Atom)